Di blog ini saya mau ngejelasin tentang seputar aksara Sunda agar teman-teman sekalian bisa lebih mengerti akan salah satu budaya yang ada di negara kita :).
1. Tujuh (7) aksara swara 'vokal mandiri'
2. Dua puluh lima (25) aksara ngalagena (konsonan)
Berdasarkan letak penulisannya, 13 rarangkén dikelompokkan sebagai berikut:
- rarangkén di atas huruf = 5 macam
- rarangkén di bawah huruf = 3 macam
- rarangkén sejajar huruf = 5 macam
| Panghulu, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [i].
Contoh: |
|
| Pamepet, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [e].
Contoh: |
|
| Paneuleung, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [eu].
Contoh: |
|
| Panglayar, menambah konsonan [r] pada akhir suku kata.
Contoh: |
|
| Panyecek, menambah konsonan [ng] pada akhir suku kata.
Contoh: |
2. Rarangkén di bawah huruf
| Panyuku, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [u].
Contoh: |
|
| Panyakra, menambah konsonan [r] di tengah suku kata.
Contoh: |
|
| Panyiku, menambah konsonan [l] di akhir suku kata.
Contoh: |
3. Rarangkén sejajar huruf
| Panéléng, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [é].
Contoh: |
|
| Panolong, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [o].
Contoh: |
|
| Pamingkal, menambah konsonan [y] di tengah suku kata.
Contoh: |
|
| Pangwisad, menambah konsonan [h] di akhir suku kata.
Contoh: |
|
| Pamaéh, meniadakan vokal pada suku kata.
contoh: |


Tidak ada komentar:
Posting Komentar